Dzikir setelah sholat, makna, keutamaan, hukum dan tata caranya
Dzikir setelah sholat, makna, keutamaan, hukum dan tata caranya
November 23, 2016 • dzikir & doa •
No Comments
Dzikir-dzikir setelah sholat adalah dzikir yang diucapkan oleh seorang
muslim setelah selesai dari sholat wajib. Telah banyak hadits sohih yang datang
dari nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tentang dzikir-dzikir setelah sholat
fardhu. Didalam tulisan yang singkat ini akan kami bahas beberapa pembahasan
diantaranya :
Pengertian dzikir dan keutamaanya
Pengertian atau definisi dzikir
Dzikir dalam bahasa arab mempunyai arti dari kata kerja dzakara yang
bermakna mengingat, berkata seorang ahli bahasa al-Kisaa’i :”Dzikran dengan
huruf dzal kasrah adalah dengan lisan dan lawannya adalah diam, adapun dzukran
dengan huruf dzal dhommah adalah dengan hati, lawannya adalah lalai…”
Berkata yang lainnya bahkan ini adalah 2 bahasa yaitu dua arti; contoh
perkataan lisan yaitu firman Allah :
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا (surat Maryam ayat 2)
Yang
artinya : “ini adalah sebuah perkataan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya
Zakariyya.”
Contoh
dengan dzikir dengan hati yaitu firman Allah :
مَا
أَنْسَانِيهُ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ (surat Al-Kahfi ayat 63)
yang
artinya : “tidak ada yang melupakanku untuk mengingatnya kecuali syetan”
Adapun
dzikir secara istilah syar’i adalah digunakan dalam pengertian ingatnya seorang
hamba pada Rabb-nya dengan hati maupun lisannya dengan cara ibadah yang
meliputi ibadah hati, lisan dan anggota badan seperti, berdoa, sholat, membaca
al-qur’an, mempelajari ilmu islam, mengingat nama-nama Allah, memuji Allah dan
segala macam ibadah yang disyariatkan dalam agama islam, dimana pengertian
ibadah itu sendiri sebagaimana dikatakan oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah adalah
segala nama yang meliputi ucapan dan perbuatan yang diridhoi Allah. Adapun
makna yang lebih khusus dari apa yang disebutkan diatas yaitu pujian terhadap
Allah dengan tahmid, tasbih, takbir, tahlil, ta’dhim dan lainnya tanpa makna
yang selainnya yang disebutkan, dimana ini diisyaratkan dalam firman Allah :
إِنَّ
الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ (Al-ankabut 45)
Yang
artinya: “sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar dan
sungguh dzikir kepada Allah itu lebih besar nilainya.”
Dan juga
firman Allah dari sebuah hadits kudsi :
من
شغله القرآن عن ذكري ومسألتي، أعطيته أفضل ما أعطي السائلين
Yang
artinya : “barang siapa disibukan oleh qur’an dari dzikir kepada-Ku dan meminta
kepada-Ku maka akan Aku berikan padanya pemberian yang paling afdhol dari
orang-orang yang meminta” (dihasankan oleh almundziri dalam At-targhib
wattarhib). Disini adalah makna dzikir secara khusus.
Maka
ditafsirkan jumhur mufassirin ayat diatas diantara maknanya bahwasanya
pencegahan perbuatan keji dan mungkar yang disebabkan oleh dzikir kepada Allah
secara khusus ini lebih besar dari pencegahan perbuatan keji dan mungkar yang
disebabkan oleh sholat.
Disana ada
juga makna lain yang diisyaratkan dalam al-qur’an tentang makna dzikir
diantaranya :
Makna dzikir adalah kitab :
وَهَذَا
ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ (Al anbiya 50)
Yang
artinya : “dan ini adalah dzikir (al-qur’an) yang membawa berkah yang Kami
turunkan dia”
وَلَقَدْ
كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا
عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
(Al anbiya 105)
Yang
artinya : “dan sungguh telah Kami tuliskan di zabur setelah dzikir (taurot)
bahwasanya bumi akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang sholeh.”
Makna dzikir adalah diri Nabi
sholallahu ‘alaihi wasallam :
قَدْ
أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكُمْ ذِكْراً * رَسُولاً (at Tholaq 10 –
11)
Yang
artinya : “sungguh telah kami turunkan pada kalian dzikir * yaitu seorang
Rasul”
Makna dzikir adalah peringatan :
وَلَقَدْ
يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (Alqomar 17)
Yang
artinya : “dan sungguh kami mudahkan qur’an itu sebagai peringatan, maka adakah
orang yang mau mengambilnya”
Makna dzikir adalah lauhul mahfudz
:
Hadits : وكتب الله في الذكر كل شيء
Yang
artinya : “dan Allah menuliskan segala sesuatu dalam addzikri (lauhul mahfudz)”
(HR. Bukhari)
Dan masih
ada lagi makna-makna dzikir yang lainnya yang tidak semuanya kita bahas disini.
Keutamaan dzikir
Membicarakan
masalah keutamaan dzikir merupakan hal yang sangat menarik dan penting untuk di
bahas dan diingat setiap muslim yang menginginkan pahala dan keutamaan yang tinggi,
diantara dalil-dalil yang menunjukkan perintah dan keutamaan dzikir dari
al-qur’an dan sunnah adalah sangat banyak yang tidak memungkinkan kita sebutkan
dalam tulisan yang singkat ini. Namun akan kita sebutkan beberapa yang cukup
penting saja diantaranya yaitu :
Dari
ayat-ayat al-qur’an :
فاذكروني
أذكركم
Yang
artinya :”maka ingatlah Aku, maka Aku akan mengingat kalian” dalam ayat ini,
sangatlah jelas janji Allah pada seorang hamba yang mengingat dan berdzikir
secara benar pada Allah adalah bahwasanya Allah akan mengingatnya, sehingga
Allah akan menjadi penolong baginya.
يا أيها
الذين آمنوا اذكروا الله ذكرا كثيرا
Yang
artinya : “wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kepada Allah dengan
dzikir yang banyak” dalam ayat ini terdapat perintah bahwa asal perintah dzikir
itu adalah banyak atau setiap saat, sebagaimana Ibnu Abbas berdoa agar jangan
sampai lepas dari pertolongan Allah walau sekejap mata, dan itu tentunya dengan
cara kita memperbanyak juga dzikir kita
pada Allah Rabbul ‘Alamin.
والذاكرين
الله كثيرا والذاكرات أعد الله لهم مغفرة وأجرا عظيما
Yang
artinya : “dan laki-laki yang banyak berdzikir pada Allah dan juga
wanita-wanita yang banyak berdzikir pada Allah, maka Allah sediakan bagi mereka
ampunan dan pahala yang agung” dari ayat ini Allah mengabarkan bahwasanya
laki-laki dan wanita sama-sama mendapatkan kesempatan dalam mendapatkan ampunan
dan pahala yang agung dari Allah, ketika mereka memperbanyak dzikir pada Allah.
يا أيها
الذين آمنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله
Yang
artinya : “wahai orang-orang yang beriman janganlah harta dan anak-anakmu
melalaikanmu dari dzikir pada Allah” dari ayat ini kita ketahui pentingnya
seorang muslim untuk selalu berdzikir dan mengingat Allah sehingga Allah
memperingatkan jangan sampai anak dan hartanya melalaikannya dari dzikir pada
Allah, mengingat betapa tinggi keutamaan dzikir sebagaimana kita sebutkan
sebelumnya.
Dan masih
banyak lagi ayat-ayat lainnya yang menunjukkan perintah dan keutamaan berdzikir
didalam al-qur’an.
Adapun apa
yang ditunjukkan dalam sunnah diantaranya adalah :
وعن أبي
هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهما أنهما شهدا على النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال
: لا يقعد قوم يذكرون الله إلا حفتهم الملائكة ، وغشيتهم الرحمة ، ونزلت عليهم
السكينة ، وذكرهم الله فيمن عنده . رواه مسلم
Yang
artinya : Dari Abu hurairah dan Abu Said semoga Allah meridhoi keduanya
bersaksi atas Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda :
“tidaklah duduk suatu kaum yang berdzikir pada Allah kecuali akan dikelilingi
malaikat dan akan diselubungi rahmat dan akan diturunkan ketenangan pada mereka
dan mereka akan dibanggakan Allah disisi para malaikat”. Subhanallah betapa
luas rahmat Allah pada hamba-hambanya.
وعنه رضي
الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن لله ملائكة ، يطوفون في
الطرق يلتمسون أهل الذكر ، فإذا وجدوا قوما يذكرون الله تنادوا : هلموا إلى حاجتكم
، قال : فيحفونهم بأجنحتهم إلى السماء الدنيا ، قال : فيسألهم ربهم عز وجل وهو
أعلم منهم : ما يقول عبادي ؟ قال : يقولون : يسبحونك ويكبرونك ويحمدونك ويمجدونك ،
قال : فيقول عز وجل : هل رأوني ؟ قال : فيقولون : لا والله ما رأوك ، قال : فيقول
: كيف لو رأوني ؟ قال : يقولون : لو رأوك كانوا أشد لك عبادة ، وأشد لك تمجيدا ،
وأكثر لك تسبيحا ، قال : فيقول : فما يسألوني ؟ قال : يسألونك الجنة ، قال : يقول
: وهل رأوها ؟ قال : فيقولون : لا والله يا رب ما رأوها ، قال : يقول : فكيف لو
رأوها ؟ قال : يقولون : كانوا أشد عليها حرصا ، وأشد لها طلبا ، وأعظم فيهارغبة ،
قال : فمم يتعوذون ؟ قال : يقولون : من النار ، قال : يقول : وهل رأوها ؟ قال :
فيقولون : لا والله يا رب ما رأوها ، قال : يقول : فكيف لو رأوها ؟ قال : يقولون :
كانوا أشد منها فرارا ، وأشد لها مخافة ، قال : فيقول : فأشهدكم أني قد غفرت لهم .
قال : يقول ملك من الملائكة : فيهم فلان ليس منهم ، إنما جاء لحاجة ، قال : فيقول
الله تعالى : هم الجلساء لا يشقى بهم جليسهم . رواه البخاري ( 6458 ) ، ومسلم (
2686 ) .
Yang
artinya : dan darinya semoga Allah meridhoinya bersabda Rasulullah sholallahu
‘alaihi wasallam : “sesungguhnya Allah mempunyai segolongan malaikat yang
mereka berkeliling di jalan mencari ahli dzikir, maka jika mereka mendapati
sebuah kaum yang berdzikir pada Allah, mereka memanggil; kemarilah menuju hajat
kalian, lalu merekapun menaungi mereka (kaum yang berdzikir *red) dengan
sayap-sayap mereka sampai ke langit dunia, lalu Rabb mereka yang mulia pun
bertanya pada mereka; sedangkan Dia sebenarnya lebih tahu dari mereka; “apa
yang dikatakan hamba-hamba-Ku?” mereka mengatakan: “mereka mensucikan-Mu,
membesarkan-Mu, memuji-Mu, dan memuliakan-Mu” Allah bertanya : “apakah mereka
melihat-Ku?” mereka mengatakan : “tidak demi Allah mereka tidak melihat-Mu”
Allah bertanya : “bagaimana seandainya mereka melihat-Ku?” mereka mengatakan
:”kalaulah mereka melihat-Mu mereka akan lebih tekun ibadahnya, lebih banyak
memuliakan-Mu, dan lebih banyak mensucikan-Mu” Allah bertanya :”lalu apa yang
mereka minta dari-Ku?” mereka mengatakan :”mereka meminta surga” Allah bertanya
: “apakah mereka melihatnya” mereka mengatakan: “demi Allah mereka tidaklah
melihatnya” Allah bertanya : “bagaimana seandainya mereka melihatnya?” mereka
mengatakan : “mereka akan lebih semangat lagi untuk mendapatkannya dan untuk
mencarinya” Allah bertanya :”lalu dari apa mereka berlindung?” mereka
mengatakan :”dari neraka” Allah bertanya : “apakah mereka melihatnya?” mereka
mengatakan: “tidak demi Allah mereka tidak melihatnya ya Rabb” Allah bertanya
:”bagaimana jika mereka melihatnya?” mereka mengatakan :”mereka akan lebih
takut dan akan lebih menjauhinya lagi” lalu Allah berkata : “maka saksikanlah
oleh kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka” lalu berkata seorang malaikat :
“fulan bukan dari mereka, dia datang hanya karena ada keperluan lain” Allah
berkata :”mereka adalah kawan-kawan dalam majelis, tidak akan merugikan mereka,
kawan duduk mereka”
وعن أبي
الدرداء رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ألا أنبئكم بخير
أعمالكم ، وأزكاها عند مليككم ، وأرفعها في درجاتكم ، وخير لكم من إنفاق الذهب
والورق ، وخير لكم من أن تلقوا عدوكم فتضربوا أعناقهم ويضربوا أعناقكم ؟ قالوا :
بلى ، قال : ذكر الله تعالى .
Yang
artinya : dari Abu Darda’ semoga Allah meridhoi beliau bersabda Rasulullah
sholallahu ‘alaihi wa sallam : “maukah aku kabarkan kepada kalian amalan
terbaik untuk kalian, dan yang lebih suci disisi Allah, dan lebih bisa
mengangkat derajat kalian, dan lebih baik dari infaq kalian daripada emas dan
perak, dan lebih baik bagi kalian dari kalian yang menemui musuh kalian lalu
kalian penggal leher mereka dan merekapun memenggal leher kalian ?” Mereka
mengatakan “iya,” beliau mengatakan “dzikir kepada Allah” (disohihkan Al-bany
dalam sahih Tirmidzi juz 3 halaman 139)
Lihatlah
betapa tinggi keutamaan dzikir pada Allah, sampai dikatakan oleh Nabi
sholallahu ‘alaihi wasallam lebih tinggi dan lebih baik daripada jihad.
Hadits-hadits yang lain masih banyak yang tidak kita sebutkan semua disini.
Dzikir
setelah sholat apakah khusus setelah fardhu saja ataukah ada khusus untuk
sholat sunnah? Dan hukum orang yang meniggalkan dzikir setelah sholat fardhu
dengan sengaja
Didalam
hadits-hadits penyebutan dzikir setelah sholat ada beberapa hadits yang secara
tidak sharih atau jelas mengkhususkan setelah sholat fardhu, semisal hadits
dari Tsauban, dia menceritakan dzikir yang dibaca Nabi sholallahu ‘alaihi
wasallam seusai shalat;
كَانَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ
اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ: «اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ،
تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ»
Yang
artinya : “Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam setiap selesai shalat, dia
membaca istighfar 3 kali, kemudian membaca
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaal wal
ikroom. “Ya Allah, Engkau Maha sejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Maha
berkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (HR. Muslim)
Syaikh bin
Baz mengatakan ini menunjukkan bahwa dzikir dari hadits ini umum untuk sholat
sunnah dan fardhu, adapun yang lainnya setelah itu untuk setelah sholat fardhu
secara khusus.
Akan tetapi
ada juga ulama salah satunya syaikh Mustofa Al-adawy mengatakan bahwasanya
dzikir-dzikir setelah sholat itu maksudnya adalah setelah sholat fardhu. Lalu
pertanyaanya bolehkah seseorang berdzikir dengannya setelah sholat sunnah ?
maka beliau mengatakan tidak masalah dan tidak ada larangan untuk berdzikir
setelah sholat sunnah sebagaimana setelah sholat fardhu.
Lalu apa
hukum orang yang sengaja meninggalkan dzikir setelah solat fardhu ? syaikh bin
Baz rahimahullah menjawab bahwasanya tidak mengapa karena hukumnya sunnah saja.
Tata cara
dzikir setelah sholat fardhu
Berikut
adalah ringkasan dzikir-dzikir setelah sholat fardhu berdasarkan sunnah yang
telah banyak diajarkan dan dipraktekkan para ulama:
Istighfar 3 kali: Astaghfirullah,
astaghfirullah, astaghfirullah,
Allahumma antas salaam wa minkas salaam
tabaarokta yaa dzal jalaal wal ikroom.
Sebagaimana
hadits Tsauban rodhiallahu yang telah kita sebutkan
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir. Allahumma laa
maani’a lima a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi
minkal jaddu.
Tasbih 33 kali Subhanallah (سبحان الله),
atau 10 kali, atau 11 kali
Tahmid 33 kali Alhamdulillah (الحمد لله),
atau 10 kali, atau 11 kali
Takbir 33 kali Allahu-akbar (الله أكبر),
atau 10 kali, atau 11 kali
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu
lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Dari Abu
Hurairah, dimana Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, :
مَنْ
سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ
ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ
وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Yang artiya
: “Barang siapa yang ber-tasbih sebanyak
33x, ber-tahmid sebanyak 33x, dan ber-takbir sebanyak 33x setelah melaksanakan
shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang
keseratus dengan ucapan laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku
walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan
diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim no. 597).
Membaca ayat Kursi
Nabi
sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
مَنْ
قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ
دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
Yang
artinya : “Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan
shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain
kematian.” (dikeluarkan oleh Al-bany dalam silsilah sohihah juz 3 hal. 46)
Membaca surah Al-Mu’awwidzat, yaitu
Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas,
masing-masing 1 kali kecuali setelah subuh dan maghrib masing – masing 3
kali.
Uqbah bin
Amir radhiallahu ‘anhu berkata:
أَمَرَنِي
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ
بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
Yang
artinya : “Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam memerintahkanku agar membaca
surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai
menunaikan shalat.” (dikeluarkan oleh Albany dalam sohih abu dawud juz 5
halaman 254)
Khusus untuk
sholat maghrib dan subuh bacaan setelah istighfar adalah :
Laa ilaha
illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa
huwa ‘ala kulli syai-in qodiir sebanyak 10 kali.
Lalu ketika
sholat Subuh ada do’a khsusus setelah dzikir :
Allahumma
inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala.
Bagaimana
cara nabi menghitung dzikir ? Dengan biji tasbih atau dengan jari ? Dijelaskan
dari sebuah hadits sahabat Amr bin Ash :
رَأَيْتُ
رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ
Yang
artinya : “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung
dzikir beliau dengan tangannya.” (disahihkan Al-bany dalam sohih At-targhib
wattarhib juz 2 hal 118)
Dzikir-dzikir
diatas adalah khusus setelah sholat maka hendaknya seorang muslim tidak
menambahnya, kecuali setelah selesai, sesuai dengan apa yang telah disunnahkan
nabi ini, jika ingin menambah maka dibolehkan misal ber-tasbih 100 kali,
istighfar 100 kali maka ini mutlak boleh sambil duduk atau berjalan, maka itu
semua adalah kebaikan.
Hanya
kepada Allah kami mengharap pahala, ampunan dan keikhlasan, semoga tulisan
singkat ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin.
Medan, 16,
Safar 1438 / 17 November 2016
Oleh: Bagus
W, Abu Abdiddayyan.
Komentar
Posting Komentar